"Tidak
ada anak – anak yang bodoh, yang ada adalah anak-anak yang belum mendapat
kesempatan belajar pada guru yang kompeten dengan menggunakan metode yang
efektif." - Prof. Yohanes surya Ph.D
Jika kita
pahami pernyataan dari Prof.
Yohanes surya Ph.D, maka ada 2 hal yang dapat kita garis bawahi, yang pertama
guru yang kompeten dan metode yang efektif. Nah, salah satu metode pembelajaran
yang efektif yaitu dengan menggunakan multimedia.
Kenapa demikian? Karena multimedia dapat
memfasilitasi agar semua siswa dengan berbagai kekuarangan itu menjadi sama.
Yohanes Surya merupakan salah satu praktisi pendidikan yang memanfaatkan
multimedia secara optimal, salah satunya dengan mengembangkan metode GASING (Gampang,
Asyik, dan Menyenangkan) yang sekarang telah berbasis internet.
Dengan
bimbingan Prof. Yohanes Surya, Ph.D telah terbukti bahwa murid dari pelosok
Papua yang kemampuan berhitungnya hanya sampai angka 4, ternyata dengan metode
GASING dalam 6 bulan – 1 tahun mereka sudah bisa menguasai Matematika untuk
kelas 1 sampai 6 SD.
Multimedia berkaitan erat dengan memori
atau ingatan. Richard Atkinson dan Richard
Shiffrin (1968) mengusulkan sebuah model alternatif yang mengonsep memori
berdasarkan tiga bentuk simpanannya, yaitu :
a. Sensory Memory
yaitu kemampuan memori menyimpan sejumlah informasi indra yang relatif terbatas
untuk waktu yang sangat singkat,
b. Short term memory yaitu kemampuan memori menyimpan informasi persepsi untuk jumlah waktu
yang lebih lama namun dengan kapsitas yang relatif terbatas,
c. Long term memory yaitu sebuah kapsitas memori yang sangat
sangat besar dalam kemampuannya menyimpan berbagai informasi informasi
pengalaman untuk waktu yang sangat panjang bahkan untuk waktu yang tak terbatas
Dalam persfektif
psikologikognitif, di pembahasan memori jangka pendek terdapat pula memori
kerja, atau yang disebut juga working memory. Working memory atau
memori kerja adalah sebuah memori yang mampu menyimpan informasi selama
beberapa menit hingga beberapa jam kemudian, memori kerja juga bisa berfungsi
untuk memperbaharui informasi dan juga mengubah informasi yang diterima oleh
otak, dalam beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ahli kognitif,
terdapat hubungan yang cukup besar antara memori kerja dengan kemampuan
kognitif seseorang,
Multimedia berfungsi untuk mengemas
materi dan memancing long term memory
untuk aktif. Long term memory
merupakan kompetensi atau prasyarat pengetahuan yang sudah ada dalam diri
seseorang secara alamiah. Ketika working
memory berinteraksi dengan long term
memory maka akan menambah konten yang tersimpan pada long term memory. Fase menghubungkan informasi baru dan informasi
yang sudah ada untuk mengkonstruksi pemahaman diesbut model mental. Pemprosesan
informasi tersebut menggunakan dua channel,
yaitu channel verbal (lisan) dan channel non verbal (visual, kinestetik,
feeling, dan intuisi)
Multimedia yang efektif dan menarik jika diterapkan sebagai multimedia pembelajaran maka akan menarik minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dengan kreatifitas yang tinggi dalam pembuatannya maka akan membuat multimedia pembelajAran yang menarik akan membuat siswa Mengikuti pembelajaran secara bermakna. Jika proses pembelajaran bermakna maka akan tersimpan didalam longterm memori siswa tersebut, karena ia akan senantiasa mengingat proses pembelajaran yang menurutnya menarik dan bermakna.
BalasHapusYa, saya setuju dengan pendapat anda, Agar multimedia pembelajaran yang dibuat efektif dan menarik, maka sajiannya harus terdiri atas unsur gambar dan kata-kata bukan hanya kata-kata saja, bagian yang terkait anatara gambar dan teks atau narasi dan animasi disajikan secara berbarengan, tidak ada unsur-unsur ekstra atau tambahan yang tidak perlu ditampilakan dalam sajian multimedia, adanya keberimbangan salauran pesan antara saluran melalui auditori dan visual, serta memperhatikan perbedaan individual.
HapusSelain itu, agar pembelajaran lebih bermakna, guru bisa memberikan contoh ataupun permasalahan dalam multimedia yang dekat dengan kehidupan siswa.
saya sedikit ingin menambahkan bahwa Informasi yang baru saja diterima ini disimpan dalam suatu ruang sementara (buffer) yang disebut sensory memory. Durasi suatu informasi dapat tersimpan di dalam sensory memory ini sangat singkat, kurang dari 1/2 sekon untuk informasi visual dan sekitar 3 sekon untuk informasi audio. Tahap pemrosesan informasi tahap pertama ini sangat penting karena menjad isyarat untuk dapat melakukan pemrosesan informasi di tahap berikutnya, sehingga perhatian pembelajar terhadap informasi yang baru diterimanya ini menjadi sangat diperlukan. Pembelajaran memberikan perhatian yang lebih terhadap informasi jika informasi tersebut memiliki fitur atau cirikhas yang menarik dan jika informasi tersebut mampu mengaktifkan pola pengetahuan yang telah di miliki sebelumnya (prior knowledge).
BalasHapus