Langsung ke konten utama

LANDASAN TEORITIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN


A.  Pengertian Multimedia Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara () atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menstimulus (merangsang) fikiran, perasaan, perhatian, dan kemampuan pembelajar sehingga mendorong terjadinya kegiatan belajar. Melalui media pembelajaran, maka akan terbentuk pemahaman yang dikonstruksi sendiri oleh pembelajar pada saat belajar.
Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk text, audio, grafis, animasi, dan video. Multimedia dapa digunakan dalam : (1) Bidang periklanan yang efektif dan interaktif, (2) Bidang pendidikan dalam penyampaian bahan pengajaran secara interaktif dan dapat mempermudah pembelajaran karena didukung oleh berbagai aspek : suara, video, animasi, text, dan grafik, (3) Bidang jaringan dan internet yang membantu dalam pembuatan website yang menarik, informatif, dan interaktif. ( Rusman ,2013:150). Multimedia pembelajaran merupakan gabungan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafik, gambar, foto, audio, dan animasi secara terintegrasi.

B.  Klasifikasi Multimedia Pembelajaran
Multimedia dapat kita bagi kedalam dua bagian, yaitu:
1.      Multimedia linear
Multimedia linear adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia linear berjalan beurutan (sekuensial). Contohnya adalah TV dan Film.

2.      Multimedia interaktif
Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol dan dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga dapat dipilih sesuai dengan pilihan yang dikehendaki. Contohnya adalah multimedia pembelajaran interaktif berbasis flah, swishmax, maupun ms.  power point, serta aplikasi game.

Multimedia  digunakan dalam pembelajaran agar dapat memenuhi kebutuhan pelajar yang tak terbatas dan untuk mengatasi hambatan dalam interaksi pada pembelajaran. Tingkat memorisasi setiap aktivitas pembelajaran berbeda-beda, seperti yang divisualisasikan pada piramida belajar berikut.

C.  Kelebihan Multimedia
Berikut ini merupakan kelebihan yang dimiliki oleh multimedia:
1.        Menarik perhatian, karena manusia memiliki keterbatasan pada daya ingat.
2.        Media alternatif dalam penyampaian pesan, karena multimedia diperkuat dengan teks, suara, gambar, video dan animasi.
3.        Meningkatkan kualitas penyampaian informasi
4.        Mendorong partisipasi, keterlibatan, dan eksplorasi pengguna
5.        Menstimulasi panca indera

D. Landasan Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media dalam proses pembelajaran dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas prestasi belajar. Diharapkan proses pembelajaran menjadi efektif, interaktif, dan efisien. Adapun beberapa landasan dalam penggunaan media pembelajaran, adalah sebagai berikut:

1. Landasan Filosofis
Ada suatu pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil dari teknologi baru di dalam kelas, akan berakibat proses pembelajaran yang kurang manusiawi. Bisa dikatakan, penerapan teknologi dalam pembelajaran akan terjadi dehumanisasi. Tetapi, siswa harkat kemanusiaannya diberi kebebasan untuk menentukan pilihan, baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian, penerapan teknologi tidak berarti dehumanisasi.
Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memiliki kepribadian, harga diri,motivasi, dan memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.

2. Landasan Psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. 
Untuk maksud tersebut, perlu: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa. Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak.
Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran.

3. Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. 
Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadisistem pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.

4. Landasan Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya.
Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media audio-visual.
 Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.

5. Landasan Historis
Yang dimaksud dengan landasan historis media pembelajaran ialah rational penggunaan media pembelajaran ditinjau dari sejarah konsep istilah media digunakan dalam pembelajaran. Perkembangan konsep media pembelajaran sebenarnya bermula dengan lahirnya konsepsi pengajaran visual atau alat bantu visual sekitar tahun 1923.



Komentar

  1. Maaf sodari vita dari referensi yg saya baca landasan teoritis adalah bagian dari landasan multimedia pembelajaran seperti landasan historis, empiris teoritis dll, tetapi disini landasan historis dll itu ada di dalam landasan teoritis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti yang kita ketahui, berdasarkan KBBI landasan adalah dasar atau tumpuan. Maka landasan teoritis bisa di artikan sebagai teori yang mendasari multimedia pembelajaran. Nah, salah satu teori dalam mutimedia pembelajaran adalah landasan penggunaan multimedia pembelajaran. Berdasarkan sumber yang saya peroleh (https://niamw.files.wordpress.com/2010/04/bahan-ajar-media.pdf) landasan dalam penggunaan media pembelajaran terdiri dari landasan filosofis, psikologis, teknologis, empiris, dan historis. Sumber tersebut merujuk pada tiga buku, jadi saya rasa sudah cukup akurat.

      Hapus
  2. Assalamualaikum
    Saya ingin menambahkan sedikit tentang fungsi multimedia pembelajaran
    multimedia dalam proses belajar mengajar dapat digunakan dalam tiga fungsi. Pertama, multimedia dapat berfungsi sebagai alat bantu instruksional. Kedua, multimedia dapat berfungsi sebagai tutorial interaktif, misalnya dalam simulasi. Ketiga, multimedia dapat berfungsi sebagai sumber petunjuk belajar, misalnya, multimedia digunakan untuk menyimpan serangkaian slide mikroskop atau radiograf.
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikumsalam wr wb.
      Terimakasih atas tambahannya saudari gesela sehingga artikel ini menjadi lebih lengkap.
      Selain itu, multimedia pembelajaran sebaiknya juga memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
      Mampu merangsang respon siswa agar lebih kuat, cepat dan cerdas.
      Mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan belajarnya sendiri.
      Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang koheren dan terkendalikan.
      Mampu memberikan kesempatan pada siswa untuk memberikan respon baik berupa jawaban, pemilihan, keputusan, percobaan dan lain-lain.

      Hapus
  3. Penjelasan yang saudari sajikan sudah lengkap tetapi ada sedikit materi yang ingin saya tambahkan sebagai pelengkap. Berdasarkan hasil penelitian Mayer & McCarthy (1995) dan Walton (1993) dalam Sidhu (2010: 24) pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar 56% lebih besar, konsistensi dalam belajar 50- 60% lebih baik dan ketahanan dalam memori 25-50% lebih tinggi. Sutopo (2003: 21) mengemukakan bahwa sistem multimedia mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: (1) mengurangi waktu dan ruang yang digunakan untuk menyimpan dan menampilkan dokumen dalam bentuk elektronik dibanding dalam bentuk kertas; (2) meningkatkan produktivitas dengan menghindari hilangnya file; (3) memberi akses dokumen dalam waktu bersamaan dan ditampilkan dalam layar; (4) memberi informasi multidimensi dalam organisasi; (5) mengurangi waktu dan biaya dalam pembuatan foto; dan (6) memberikan fasilitas kecepatan informasi yang diperlukan dengan interaksi visual. Selain itu, manfaat multimedia adalah memungkinkan dialog, meningkatkan kreativitas, memfasilitasi kolaborasi, memperkaya pengalaman, dan meningkatkan keterampilan.
    Berdasarkan uraian di atas, pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran, dapat 1) meningkatkan motivasi kreativitas keterampilan gairah belajar konsistensi dalam belajar, ketahanan dalam memori dan hasil belajar, 2) memperjelas dan mempermudah penyajian pesan, 3) mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera baik siswa maupun guru, 4) mengembangkan kemampuan siswa dalam berinteraksi langsung dengan lingkungan dan sumber belajar, 5) memungkinkan siswa untuk belajar secara mandiri sesuai kemampuan dan minatnya, dan 6) memungkinkan para siswa untuk dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih atas tambahannya, sehingga artikel ini menjadi lebih lengkap :)

      Hapus
  4. Di sini saya ingin bertanya...apakah dengan kita menggunakan media ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Prinsip Dasar Multimedia Pembelajaran

Menurut D eni H ardianto dalam jurnalnya yang berjudul Penerapan Prinsip Desain Multimedia untuk P embelajaran , u ntuk memperoleh multimedia yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dan memiliki kualitas tampilan yang baik maka desain pesan multimedia perlu dipadukan dengan prinsip-prinsip desain multimedia. Lebih lanjut Richard E. Mayer (2009) menyebutkan tujuh prinsip desain multimedia untuk dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan belajar siswa seperti kemampuan berpikir kritis dan kreatif . Prinsip-prinsip tersebut telah dibuktikan melalui penelitian oleh Richard E Mayer dengan menggunakan tes retensi (mengingat) dan tes transfer (memahami). 1.      Prinsip M ultimedia Siswa dapat belajar lebih baik jika teks disertai gambar daripada hanya sekedar kata-kata (teks) saja. Saat kata-kata dan gambar-gambar disajikan secara bersamaan, murid punya kesempatan untuk mengkonstruksi model-model mental verbal dan visual dan membangun hubungan antara present...

Tugas Terstruktur 1

Menurut cognitive theory of multimedia learning bahwa ada tiga asumsi utama yang dijadikan acuan dalam merancang suatu multimedia pembelajaran. Jelaskan ketiga asumsi tersebut dengan memberikan contoh masing-masing media yang relevan untuk pembelajaran matematika ! Jawaban: Cognitive Theory of Multimedia Learning (CTML) adalah teori pembelajaran yang dipopulerkan oleh Richard R. Mayer yang digunakan sebagai representasi mental dari gambar dan kata-kata . Dalam teori ini ada 3 asumsi utama yang dijadikan acuan dalam merancang suatu multimedia pembelajaran, yaitu: 1.         Asumsi Saluran Ganda (Dual Channel Assumption) Mayer beranggapan bahwa manusia memiliki saluran terpisah untuk memproses informasi visual (penglihatan) dan informasi auditori (pendengaran). Contoh multimedia yang relevan terhadap asumsi ini adalah multimedia video pembelajaran misalnya pada materi bangun ruang. Ketika animasi bangun ruang ditampilkan, ada narasi ten...

Tugas Terstruktur 2

Jelaskan bagaimana teori dual coding dapat diadaptasikan dalam menyiapkan suatu multimedia pembelajaran matematika ! Jawaban: Teori dual coding merupakan salah satu teori yang berakar pada psikologi kognitif yang dijadikan landasan dalam merancang multimedia pembelajaran. Allan Paivio (Paivio, 1971, 2006) merupakan pencetus teori dual coding, yang menyatakan bahwa informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua  channel , yaitu  channel  verbal berupa kata (lisan) , dan channel  visual ( nonverbal image ) seperti diagram, gambar, dan animasi. Kedua  channel  ini dapat berfungsi baik secara independen, secara paralel, atau juga secara terpadu bersamaan (Sadoski, Paivio, Goetz, 1991). Kedua  channel  informasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda.  Channel  verbal memroses informasi secara berurutan sedangkan  channel  nonverbal memroses informasi secara bersamaan (sinkron) atau p...